Handry Satriago Himbau Mahasiswa dan Profesional di Boston, Amerika Serikat Siap Tangguh Dalam Persaingan Sumber Daya Manusia di Indonesia
Boston, 22 Januari 2019 – Bertemakan "Leadership & Global Talent Development in Indonesia", Handry Satriago, CEO dari General Electric Indonesia, mengajak para mahasiswa dan kalangan profesional Indonesia di Boston untuk siap dalam menghadapi berbagai tantangan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Di acara diskusi terbuka yang diadakan oleh Indonesian Community of New England, Inc. (ICONE, Inc.) dan Asosiasi Mahasiswa Indonesia di MIT (MIT-AIS), puluhan profesional dan mahasiswa Indonesia dari berbagai universitas di Boston seperti Massachusetts Institute of Technology (MIT), Boston College, Harvard University, Northeastern University, Boston University, dan Tufts University mendapat arahan-arahan berguna dari Handry untuk dapat bersaing dan kelak menjadi pemimpin-pemimpin berpotensi di dunia kerja Indonesia.
Menurut Handry, penerapan prinsip kepemimpinan yang modern, mempunyai kepercayaan diri untuk berkompetisi, mau belajar dari kesalahan, pantang menyerah, dan selalu membuat patokan prioritas dalam bertindak menjadi faktor penentu penting untuk sukses bersaing di dalam dunia kerja. Ketika berbincang tentang gaya kepemimpinan, Handry berujar, "leadership is a perception of the followers". Saat ini, konsep ‘anak buah’ sudah menjadi konsep yang out-of-date dan tidak cocok diterapkan lagi. Acuan pola pikir ‘anak buah’ ini dapat menghambat pengembangan talenta di Indonesia karena menyebabkan anggota organisasi cenderung mengikuti perintah atasan tanpa berpikir dua kali, tidak berani untuk menjadi kreatif, dan kurang percaya diri. "Let’s cut the cycle!", himbau Handry ketika membahas tentang budaya tidak baik, yang seringkali diwariskan dalam sebuah organisasi, perusahaan maupun institusi pemerintahan, agar para pemimpin masa depan tidak terpengaruh oleh budaya buruk seperti korupsi.
Dalam sesi tanya jawab, para peserta dengan antusias berdiskusi dengan Handry mengenai beragam isu-isu terkait, seperti kesiapan talenta di Indonesia dalam menerapkan teknologi yang diambil dari negara lain, pengalaman beliau dalam usaha pengembangan dan penyebaran alat-alat berteknologi tinggi termasuk peralatan medis terkini di Indonesia, dan bagaimana kaum intelektual harus lebih aktif dalam mengubah status quo di Indonesia walaupun tidak jarang dicap sebagai elitis.
“Kami berharap dengan diadakannya diskusi terbuka dengan praktisi-praktisi usaha seperti bapak Handry ini dapat makin menginspirasi kalangan mahasiswa dan profesional Indonesia disini untuk tidak pernah berhenti menggali potensi mereka dan nantinya dapat berkontribusi dalam kemajuan Indonesia di berbagai bidang”, ujar Olla Chas, Co-founder & President ICONE, Inc., sebuah organisasi nirlaba yang menaungi beragam kegiatan kemasyarakatan Indonesia-Amerika, edukasi dan promosi seni budaya Indonesia di kawasan New England, Amerika Serikat.
Catatan:
Terima kasih atas kolaborasi antara tim ICONE dan MIT-AIS atas berlangsungnya acara diskusi ini: Valentino Sudaryo, Titan, Adrian, Sophia Jamila, Elvina Setia, Dhini Purnamasari, Rizki Setia, dan Olla Chas.
Check out also: ICONE in the News